BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebagai
seorang muslim hendaknya kita mesti sejarah nabi Muhammad SAW baik ketika
beliau dalam berdakwah sampai hijrah ke madinah dan diangkat sebagai Rasul
Oleh
karena itu kami mencoba untuk mengingatkan kembali akan sejarah dan perjalanan
nabi untuk selalu kita contoh dan kita teladani dalam kehidupan sehari-hari.
Telah kita ketahui bersama bahwa umat islam pada saar sekarang ini lebih banyak
mengenal figure-figur yang sebenarnya tidak pantas untuk di contoh dan ironisnya
mereka sama sekali buta akan sejarah dan pri kehidupan rosulullah saw, dan
mudah-mudahan dengan adanya makalah ini menambah rasa kecintaan kita pada nabi
Muhammad SAW.
2. Permasalahan
- Sejarah
hidup nabi Muhammad SAW
- Turunnya
wahyu yang pertama
- Nabi
Muhammad dalam berdakwah
- Nabi
Muhammad SAW hijrah kemadinah
- Pembentukan
Komunitas Madinah
- Pembentukan
Negara Madinah
- Piagam
Madinah
3. Tujuan
Adapun
tujuan penulis menyusun makalah ini supaya pembaca lebih mengetahui tentang
kehidupan nabi Muhammad SAW dan proses pembentukan Negara Madinah sekaligus
memahami isi-isi piagam Madinah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad saw dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal
atau 20 April 571M. Sebelum beliau dilahirkan ayahnya telah wafat oleh karena
itu kakeknyalah yang mengasuh beliau kemudian di susui oleh Halimatus Sa'diyah.
Setelah kakeknya wafat beliau diasuh oleh pamannya yaitu Abu Thalib.salah satu
dari usaha Muhammad yang terpenting sebelum di utus menjadi rosul ialah
berniaga ke syam membawa barang-barang Khadijah. Perniagaan ini menghasilkan
laba yang banyak dan menyebabkan adanya pertalian antara Muhammad dengan
Khadijah dan mereka kemudian mereka menikah. Waktu itu beliau berumur 25 tahun
dan khadijah sudah janda yang berumur 40 tahun.
2. Proses Turunnya Wahyu Yang Pertama
Menjelang
usianya yang ke 40, dia sudah terlalu terbiasa memisahkan diri dari kegalauan
masyarakat, berkontemplasi ke gua hira, bebarapa kilometer di utara kota mekah.
Disana Muhammad mula-mula ber
jam-jam kemudian berhari-hari bertafakur. Pada tanggal 17 ramadhan tahun 611
Masehi, Malaikat
Jibril muncul menyampaikan wahyu
Allah yang pertama : yang Artinya
:
Bacalah dengan nama tuhanmu yang telah mencipta. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmu itu maha melihat.
Dia telah mengajar dengan kalam. Dia telah mengajar manusia apa yang mereka
tidak ketahui (
QS 96 : 1-5 )
Dengan turunnya wahyu pertama itu, berarti Muhammad telah
dipilih Allah sebagai Rasul, dia belum diperintahkan untuk menyeru manusia
kepada agama. Setelah wahyu pertama itu datang, Jibril tidak muncul lagi untuk
beberapa lama sementara Nabi Muhammad SAW menantikannya dan selalu datang ke
Gua Hira'.
3. Nabi Muhammad SAW Dalam Berdakwah
Dalam proses penantian Jibril, turun wahyu yang membawa
perintah kepada Rasulullah. Wahyu itu itu berbunyi sebagai berikut : Hai
orang yang brselimut bangun, dan beri ingatlah. Hendaklah engkau besarkan
Tuhanmu dan bersihkanlah pakaianmu, tinggalkan perbuatan dosa dan janganlah
engkau memberi ( dengan maksud ) memperoleh ( balasan ) yang lebih banyak dan
untuk ( untuk memenuhi perintah ) Tuhanmu bersabarlah. ( Al- Muddatsir 1-7
)
Dengan turunnya perintah itu mulailah Rasulullah berdakwah.
Pertama-tama, beliau melakukannya secar diam-diam di lingkungannya sendiri,
keluarga, dan sahabat-sahabat beliau yang paling karib. Mereka di seru kepada
pokok-pokok agama islam yang disebut dalam ayat-ayat diatas yaitu, bertauhid
kepada allah dan meninggalkan ilah dan berhala-berhala yang mereka
sembah.
Mula-mula istrinya sendiri, Khadijah, kemudian saudara
sepupunya Ali bin Abi Thalib yang beru berumur 10 tahun. Kemudian Abu Bakar
sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. Lalu Zaid, bekas budak yang telah
menjadi anak angkatnya. Ummu Aiman, pengasuh Nabi sejak ibunya Aminah masih
hidup. Banyak orang-orang yang menerima seruan Nabi melalui perantara Abu
Bakar. Mereka dikenal dengan sebutan Assabiqunal Awwalun . Mereka ialah
Usman bin Affan, Zubair ibnu Awwan, Sa'ad ibnu Abu Waqqas, Abdurrahman ibnu
Auf, Talhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah ibnul Jarrah, dan Arqam ibnu Abu Arqam.
Rumah Arqam pada saat itu dijadikan tempat pertemuan untuk menyampaikan dakwah
islam.
Tidak berapa lama turunlah ayat kepada Nabi Muhammad SAW “ Maka
sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musrik. Sesungguhnya kami memelihara
kamu dari kejahatan orang-orang yang memperolok-olokan kamu.
Sesudah ayat
ini tu, mulailah Rasulullah SAW menyeru segenap lapisan manusia kepada agama
Islam menyeru segenap lapisan manusia secara terang-terangan baik golongan bangsawan
maupun hamba sahaya, begitupun anggota kerabat mereka sendiri atau orang-orang
yang jauh. Mula-mulanya
beliau menyeru penduduk mekkah lalu kemudiah penduduk negeri yang lain.
Disamping itu beliau juga orang-orang yang berdatangan ke mekkah untuk melakukan
ibadah haji. Dengan usahanya yang gigih. Hasil yang diharapkan mulai terlihat.
Jumlah pengikut nabi yang tadinya hanya 12 an orang makin hari makin bertambah.
Mereka terutama terdiri dari kaum wanita, budak, pekerja dan orang-orang yang
tak punya.
Quraisy Mulai Menentang
Setelah dakwah terang-terangan itu pemimpin quraisy mulai
berusaha menghalangi dakwah rasul. Semakin bertambanya jumlah pengikut Nabi,
semakin keras tantangan yang dilancarkan kaum Quraisy.
Faktor-faktor
yang mendorong Quraisy menentang seruan islam
Dengan mempelajari dan mengerti bagaimana kehidupan bangsa
arab dapatlah kita menyimpulkan sebab-sebab yang mendorong kaum quraisy
menentang agama islam yaitu sebagai beriku :
Persaingan merebut kekuasaan
Kaum Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan
kekuasaan, atau antara kenabian dan kerajaan. Mereka mengira tunduk kepada
agama Muhammad berarti tunduk kepada kekuasaan Abdul Muthalib. Sedangkan
suku-suku bangsa arab selalu bersaingan untuk merebutkan kekuasaan dan pengaruh.
Sebab itu bukanlah hal yang mudah bagi kaum quraisy untuk menyerehkan
kepemimpinan kepada Muhammad karena menurut mereka berarti suku-suku bangsa
arab akan kehilangan kekuasaan dalam masyarakat.
Penyamaan antara hak antara kasta bangsawan dan kasta hamba
sahaya
Bangsa Arab hidup dengan system kasta, tiap-tiap manusia digolongkan
dalam kelompok kasta yang tak boleh dilampauinya. Tapi seruan nabi Muhammad
membrikan hak yang sama kepada manusia, yang merupakan suatu dasar yang penting
dalam agama islam, agama islam memandang sama antara hamba sahaya dengan
tuannya.
Takut dibangkitkan dari alam kubur
Agama islam
mengajarkan bahwa pada hari kiamat manusia akan dibangkitkan dari dalam
kuburnya dan semua amal pernebuatan manusia akan di hisab , orang-orang
yang berbuat baik maka Allah akan membalasnya dengan surga akan tetapi orang
yang berbuat jahat akan dibalas dengan neraka. Kaum Quraisy tidak dapat menerima agam islam yang
mengajarkan manusia akan dibangkitkan kembali sesudah mati.
Taklid kepada nenek moyang
Para kaum
Quraisy taklid secara membabi buta terhadap nenek moyangnya dan mengikuti
langkah-langkah mereka dalam prersoalan peribadatan dan tingkah laku adalah
suatu yang telah berurat dan berakar pada bangsa arab karena itu sangat beratlah
terasa bagi mereka meninggalkan agama nenek moyang dan mengikuti agama baru
yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW. Mereka berkata : “Apabila dikatakan kepada mereka” Marilah
mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti rasul. “Mereka menjawab: cukuplah
untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakanya. Dan apakah
mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu
tidak mengetahui apa dan tidak pula mendapat petunjuk?
Memperniagakan patung
Salah satu dari
perusahaan orang arab dahulu adalah memahat patung yang menggambarkan Latta,
Uzza , Manna , dan Hubal patung-patung itu mereka jual kepada
Jamaah Haji, mereka membelinya supaya mendapat berkat atau untuk
kenang-kenangan. Tetapi
agama Islam melarang menyembah memahat dan menjual patung, karena itu
saudagar-saudagar patung memandang agama Islam sebagai penghalang rezeki
mereka, oleh karena itu, mereka menentang agama islam.
Fase-fase
tantangan Quraisy terhadap agama Islam
Pada permulaan
islam kaum Quraisy belumlah mencurahkan perhatiannya terhadap umat islam mereka
mengira bahwa seruan nabi Muhammad itu hanya satu gerakan yang tidak akan
bertahan lama untuk akan lemah dan akan punah dengan sendirinya. Akan tetapi, alangkah terkejutnya
mereka melihat dengan cepat memasuki kehidupan rumah tangga mereka dan hamba
sahaya yang dulu mereka anggap derajatnya terlebih sebagai harta benda telah
menerima pula seruan itu dan telah menerima pula seruan itu dengan baik.
Pertama sekali mereka halangi para hamba sahaya dan orang-orang yang lemah
seperti Yasir dan putranya Ammar serta istrinya Summayyah, begitu juga Bilal,
Habab Ibnu Haris dan lainnya mendapat siksaan yang berat diluar prikemanusiaan.
Akan tetapi Nabi SAW tidak mendapatkan siksaan karena Bani Hasyim memiliki
kedudukan yang tinggi pada pandangan mereka dan Rasul sendiri mendapat
perlindungan dari pamannya Abu Thalib. Akan tetapi, seruan Nabi bertambah
tersiar dan bangsawan Quraisy mulai banyak yang masuk.
4. Hijrah Nabi Ke Madinah
- Rencana-rencana
jahat kafir Quraisy terhadap diri Nabi Muhammad dan kaum Muslimin
diantaranya,
- Fitnah
tentang Nabi Muhammad dituduh juru penerang yang memecah belah masyarakat
- Abu
Jahal sangat memusuhi Nabi Muhammad sehingga dia ingin membunuhnya
- Kaum
Muslimin yang di Makkah dikucilkan oleh masyarakat Makkah selama tiga
tahun.
Melihat kenyataan seperti itu akhirnya nabi memandang bahwa
kota Makkah tidak dapat dijadikan lagi pusat dakwah. Karena itu, Nabi pernah
mengunjungi beberapa negeri seperti Thaif, untuk dijadikan sebagai tempat pusat
dakwah, namun ternyata tidak bisa, karena penduduk Thaif juga memusuhi Nabi.
Oleh karena itu, Nabi memilih kota Madinah ( Yastrib ) sebagai tempat
hijrah kaum Muslimin, dikarenakan beberapa faktor antara lain :
- Madinah
adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah
- Sebelum
jadi Nabi, Muhammad telah mempunyai hubungan yang baik dengan penduduk
madinah karena kakek nabi, Abdul Mutholib, mempunyai istri orang Madinah
- Penduduk
Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat yang lemah lembut
- Nabi
Muhammad SAW mempunyai kerabat di madinah yaitu bani Nadjar
- Bagi
diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allh SWT.
Pada tahun ke-13 sesudah Nabi Muhammad diutus, 73 orang
penduduk Madinah berkunjung ke Makkah untuk mengunjungi Nabi dan meminta beliau
agar pindah ke Madinah. Dikarenakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan
penduduk Madinah mudah menerima ajaran Islam yaitu :
- Bangsa
arab Yastrtib lebih memahami agama-agama ketuhanan Karena mereka sering
mendengar tentang Allah, wahyu, kubur, hisab, berbangkit, surga dan
neraka.
- Penduduk
Yastrib memerlukan seorang pemimpin yang mampu mempersatukan suku-suku
yang saling bermusuhan.
Selama dalam
perjalanan ke Madinah beliau mengalami banyak gangguan selain diganggu oleh
Suraqah yang mengejar beliau sekaligus pembunuh bayaran, beliaupun sempat
singgah ke Kubah dan mendirikan masjid yang dikenal dengan Masjid Kuba, dalam
Al-Qur'an disebut dengan Masjid Taqwa . Masjid inilah yang pertama kali dibangun oleh Nabi Muhammad
SAW.
Setelah ada berita bahwa Nabi Muhammad dalam perjalanan
menuju kota Madinah maka kaum Muslimin Madinah sudah nenunggu kedatangan beliau
dengan penuh kerinduan dan penghormatan. Pada hari Jum'at tahun pertama hijriah
bertepatan dengan tanggal 2 Juli 622M, Nabi beserta rombongan Muhajirin lainnya
disambut meriah oleh penduduk Madinah sambil melagukan sebuah syair yang
terkenal. Pada hari jum'at itu pula Nabi untuk pertama kali mengadakan Shalat
Jum'at bersama kaum Muhajirin dan Anshor.
Setelah Nabi menetap di Madinah, barulah Nabi mulai mengatur
semua untuk kebaikan dan kepentingan penduduk Madinah serta kepentingan umat
Islam. Peristiwa hijrah nabi ke Madinah akhirnya dijadikan sebagai awal
perhitungan tahun hijriah.
5. Pembentukan Komunitas Madinah dan Negara Madinah
Setalah tiba dan diterima penduduk Yastrib ( Madinah ),
Nabi resmi menjadi pemimpin penduduk kota itu. Babak baru dalam sejarah Islam
pun dimulai. Berbeda dengan periode Mekkah, periode Madinah, Islam, merupakan
kekuatan politik. Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat
banyak turun di Madinah. Nabi Muhammad mempunyai kedudukan, bukan saja sebagai
kepala agama, tetapi juga sebagai kepala Negara. Dengan kata lain, dalam diri
Nabi terkumpul dua kekuasaan, kekuasaan spiritual dan duniawi. Kedudukannya
sebagai Rasul secara otomatis merupakan sebagai Kepala Negara. Dalam rangka
memperkokoh masyarakat dan Negara baru itu, nabi segera meletakkan dasar-dasar
kehidupan bermasyarakat. Dasar pertama , pembangunan Masjid,
selain untuk tempat shalat, juga sebagai sarana penting untuk mempersatukan
kaum Muslimin dan mempertalikan jiwa mereka. Masjid pada masa Nabi juga
berfungsi sebagai pussat pemerintahan. Dasar kedua , Ukhuwah
Islamiah , persaudaraan sesama musllim. Nabi mempersaudarakan golongan
Muhajirin dengan Anshor. Ini berarti menciptakan suatu bentuk persaudaraan yang
baru yaitu persaudaraan berdasarkan agama, menggantikan persaudaraan
beersasarjan darah. Dasar ketiga , hubungan persahabatan sengan
pihak-pihak lain yang tidak beragama islam.
Meskipun penduduk Madinah terdiri dari Islam, Yahudi, dan Musyrikin.
Rasulullah menetapkan keamanan Negeri Madinah adalah tanggung jawab semua
golongan. Bila ada musuh dari luar maka secara gotong-royong mengusirnya.
Konsep tanggung jawab ini menjadikan Negeri Madinah adalah tempat tinggal yang
aman bagi umat Islam, dan golongan lain. Secara garis besar Negeri Madinah yang
ditetapkan Rasulullah yaitu :
- Setiap
golongan, kaum atau suku bertanggung jawab bagi harta rampasan atau uang
tebusan bagi masing-masing anggotanya.
- Penduduk
Madinah diharapkan kompak dalam menghadapi tindak kriminal, sekalipun
untuk keluarga terdekatnya yang merugikan anggota masyarakat lain
- Orang
Yahudi dari berbagai kelompok harus menjaga agamanya sendiri dan mereka
dengan kaum muslimin harus saling membantu.
Hijrahnya
Rasulullah SAW memberikan hikmah yang besar terhadap perkembangan Dakwah
Islamiah diantaranya :
- Kemenangan
dakwah Rasulullah dan kaum Muslimin terhadap kaum Quraisy
- Terbentuknya
agama Islam yang beribukota di Madinah dengan nabi Muhammad SAW sebagai
kepala Negara dan kepala pemerintahannya
- Tersebarnya
agama Islam kepelosok penjuru dunia
6. Piagam Madinah
Isi
Piagam Madinah antara lain :
- Kelompok
masing-masing berhak menghukum orang yang membuat kerusakan dan memberikan
keamanan bagi orang yang patuh
- Kebebasan
beragama terjamin untuk semua kelompok
- Menjadi
suatu kewajiban bagu penduduk madinah muslim dan yahudi untuk salaing
membantu dan menolong
- Saling
mengadakan kerja sama dengan mempertahankan Negeri Madinah dari segala
serangan
- Rasulullah
menjadi pemimpin tertinggi di negeri Madinah, segala perkara dan
perselisihan besar diserahkan kepada beliau untuk memutuskannya.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan
dari makalh ini adalah bahwa sanya nabi Muhammad saw merupakan nabi dan rasul
yang diutus kepada manusia untuk memberikan bimbingan kepada jalan yang lurus
dengan perjuangan yang gigih. Beliau berhasil merubah kebiasaan umat manusia
dari keburukan kepada jalan kebenaran untuk menyembah allah swt.
Dan
bagaimana kita sebagai umat islam untuk menjadikan beliau sebagai contoh dan
suri taulaadan bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam lingkungan
keluarga, agama, masyarakat, dan bernegara.
2. Saran
Adapun
saran penulis kepada pembaca agar dapat lebih mengetahui tentang kehidupan nabi
Muhammad SAW, proses turunnya wahyu yang pertama, hijrahnya nabi ke Madinah,
dan proses pembentukan Negara Madinah sekaligus dapat memahami isi-isi piagam
Madinah. Selain dari pada itu, bila terdapat kesalahan kami mohon maaf karena
masih dalam proses pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar